PapuaKini - Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Agus F Wally mengatakan pihaknya kesulitan mengendalikan hama Penggerak Buah Kakao (PBK) yang menyerang perkebunan kakao di Papua Barat.
g“Kita pernah melakukan pengendalian hama ini, namun tidak berjalan maksimal, karena kebun coklat cukup luas. Tenaga kita juga sedikit,”ungkap Wally kepada CAHAYA PAPUA.com, Kamis (22/9) di Manokwari, Papua Barat.
Sekitar 9.911 hektar (ha) tanaman kakao di Papua Barat pada Juni 2010, 72 persen menghasilkan buah produktif. Namun 2.092 ha tak produktif. 637 ha atau 6 persen belum menghasilkan buah.
Karena serangan hama ini, tiap tahun Papua Barat hanya mampu memproduksi biji kakao sebanyak 4.109 ton. “Padahal sebelumnya lebih banyak dari itu,”banding Wally.
Tanaman kakao tersebar dari Kabupaten Manokwari dan Teluk Wondama di sebelah utara Papua Barat hingga kepala Burung di Kota Sorong, Kabupaten Sorong Selatan dan Sorong. Sebagai salah satu sektor andalan sumber PAD, sekitar 9.663 petani ikut menanam buah kakao.
Wally menceritakan sejak tahun 1997 PBK mulai penyerang tanaman kakao dari Sorong lalu menyebar ke perkebunan di Manokwari. PBK berbentuk seperti ulat, sangat kecil dan sifatnya merusak menembus masuk dari kulit buah hingga ke plasenta biji buah. Serangan hama ini mengakibatkan biji buah keras dan berwarna hitam. (capa)
Berita Populer
-
Papuakini - Ketua MRP Timotius Murib menilai anggaran sebesar Rp 41 miliar yang dikeluarkan dalam rangka Perdamaian di Kabupaten Puncak Il...
0 komentar:
Posting Komentar