PapuaKini - Ketua I KNPB, Mako Tabuni mendesak Polda Papua untuk mengakui bahwa aparatnya yang melakukan penembakan atas sejumlah korban tewas dan luka dalam pembubaran paksa aksi demo KNPB di Sentani.
Hal itu diungkapkan saat menggelar jumpa pers di Prima Garden, Abepura, Rabu (6/6).
“Kami KNPB minta Polda Papua mengakui dengan Gentelmen bahwa kepolisian yang telah menembak sehingga salah seorang massa KNPB tewas saat penghadangan aksi demo kami di Sentani,” tegasnya.
Dengan didampingi dua anggotanya, Mako menyatakan bahwa KNPB adalah tuan di atas tanah Papua, yang sejak nenek moyang sudah berada diatas tanah ini dan memiliki hak ulayat dari Sorong sampai merauke. “KNPB ada 8 tahun sebelum Pemerintah Indonesia ada di Papua,” tegasnya. Sehingga ia meminta kepada pemerintah Indonesia, Pemerintah Daerah Papua, dan terutama Polda Papua untuk tidak mengintervensi kerja-kerja KNPB.
“KNPB menghormati hukum Indonesia, dan kalau kami demo sudah sesuai hukum, yaitu memberitahukan ke Polda untuk keamann bersama,” jelasnya.
Ditegaskan bahwa KNPB tetap akan demo lagi dengan membawa alat- alat budaya sebagaimana biasanya. “Kami tidak butuh ijin Polda,” tegasnya.
Ditegaskan juga KNPB. (Binpa)
Berita Populer
-
PapuaKini - Penangkapan Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Buchtar Tabuni dan dua orang pengikutnya tak akan pernah m...
-
Pangamat sepakbola dan mantan pemain Mandala Jaya, Marthin Rumere, mengatakan, target Persipura untuk meraih poin saat laga tandang ke Del...
0 komentar:
Posting Komentar