PapuaKini - Polda mengklaim telah berhasil mengidentifikasi pelaku serangkaian aksi teror penembakan di Jayapura yang terjadi dalam 10 hari terakhir. Pelaku diperkirakan 4 orang dan masih berkeliaran.
“Dari hasil pendalaman di lapangan, kami berhasil mengidentifikasi pelaku, jumlahnya diperkirakan 4 orang dan saat ini masih berkeliaran di sekitar Jayapura,”ujar Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw.
Mereka, lanjut Wakapolda, diduga terlibat dalam semua aksi penembakan baik itu terhadap warga asing, anggota TNI maupun masyarakat. “Modus yang mereka gunakan tak jauh beda, nyaris sama, yang beda hanya penembakan terhadap warga Jerman, menggunakan mobil,”terangnya.
Meski sudah mengantongi jumlah dan ciri-ciri pelaku, Jenderal bintang satu orang asli Papua ini belum bersedia membeberkan siapa pelaku aksi teror penembakan misterius tersebut. “Kami masih terus mendalami, siapa oknum yang harus bertanggung jawab baik secara hukum maupun moril dari dampak yang timbul,”tegasnya.
Namun, yang pasti Polisi berkomitmen untuk mengurai semua aksi penembakan, pembunuhan dan kekerasan yang menimbulkan korban jiwa. “Kami punya hitung-hitungan dalam ungkap kasus ini, terutama jangan lagi sampai menimbulkan korban dari masyarakat,”ujarnya.
Rangkaian aksi teror penembakan gelap terus terjadi di Jayapura, tanpa pelakunya bisa ditangkap. Warga pun semakin resah dan ketakutan dan memilih tinggal dirumah, jika malam tiba. Jam 7 malam, suasana Kota Jayapura sudah lengang, padahal sebelum ada teror penembakan, aktivitas warga masih terlihat hingga tengah malam.
Senada dengan Wakapolda Papua, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman, mengatakan identitas pelaku teror di Papua mulai diketahui. Saat ini BIN tengah mencari tahu berapa kekuatan pengacau tersebut. “Kekuatan kelompok bersenjata itu yang kita sedang cari, kita sudah punya (data) kira-kira berapa,” kata Marciano, Jumat 8 Juni 2012.
Namun, Marciano enggan menyampaikan identitas kelompok peneror Papua yang berhasil diketahui oleh intelijen. “Tidak baik kalau saya sampaikan kepada Anda. Ini bisa mengganggu proses pelacakan yang kita lakukan,” katanya sebagaimana dilansir media online vivanews.com.
Sebelumnya, Marciano juga menyebutkan kelompok bersenjata itu sudah mulai menyusup ke kota-kota di Papua. Marciano menduga kelompok bersenjata itu saling terhubung antara yang berada di pedalaman atau daerah terpencil dengan kelompok yang berada di kota.
Oleh sebab itu, dia minta warga memberikan informasi bila mendapati warga sipil bersenjata. “Pasti berhubungan sama mereka yang ada di kota dan ada orang kota yang memberikan akses dan informasi,” katanya. Serangkaian aksi teror penambakan terjadi di Papua. Warga sipil, anggota TNI dan Polri menjadi korban penembakan tersebut. Presidium Dewan Papua menyatakan wilayah di ujung timur Republik Indonesia itu sudah tidak aman lagi untuk warganya.(Binpa)
0 komentar:
Posting Komentar