PapuaKini - Situasi Kota Jayapura mencekam, pasca penembakan Polisi terhadap warga sipil, Kamis 7 Juni sekitar pukul 08.30 WIT, Di Jalan Samratulangi Dok 5 Yapis. Ratusan massa memblokir akses jalan menuju kediaman petinggi Papua, gubernur, Pangdam, Kapolda dan Kajati.
Dari pantauan langsung, ratusan massa berada ditengah jalan Lokasi
penembaka, membuat tenda sembari menunggu warga yang ditembak mati, datang dari rumah sakit. Meski Kapolresta Jayapura AKBP Alfred Papare dan Dandim 1701 Letkol Rano Tilaar terlihat di tengah massa, dan berupaya membujuk massa untuk membubarkan diri. Tapi upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Sebelumnya seorang warga bernama Teyu Tabuni (20) ditembak mati oleh anggota Polisi, saat hendak diamankan karena diduga melakukan tindak pemalakan terhadap pemilik warung atau kios.
Menurut keterangan saksi, Teyu Tabuni ditembak Polisi dibagian kepala. Saat itu korban dan rekan-rekannya sedang bermain kartu domino di depan pangkalan ojek Yapis Dok V. Lalu meminta air minum pada sebuah warung, namun tiba-tiba ada seorang Polisi yang mengejar korban dan langsung menembak.
“Korban takut lalu mencoba lari, saat itulah Polisi menembak tepat dibagian kepala, hingga korban jatuh dikali dekat pangkalan ojek,”terang saksi.
Kapolresta Jayapura, AKBP Alfred Papare kepada wartawan membenarkan bahwa korban tewas terkena peluru aparat kepolisian.
“Salah satu pelaku berupaya lari, lalu salah satu anggota mengejar dan mengeluarkan tembakan peringatan 3 kali, tapi korban tetap lari sehingga ditembak,”jelasnya.
Kabid Propam Polda Papua Kombes Sudarsono mengatakan, saat ini 4 anggota Polisi yang diduga melakukan penembakan sedang diperiksa. “Kami sedang periksa 4 anggota yang saat itu berada di TKP saat terjadi penembakan terhadap korban,”paparnya. Hingga saat ini keluarga korban penembakan, masih memblokir Jalan Raya Sam ratulangi depan kompleks Pendidikan Yapis Dok V, akibatnya arus lalu lintas lumpuh total. Sejumlah pertokoan disekitar lokasi juga memilih tutup. Aparat gabungan dari TNI/Polri masih bersiaga di TKP dengan senjata lengkap, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolresta Jayapura Akui Anak Buahnya yang Tembak Warga
Sementara itu setelah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, akhirnya pihak kepolisian mengkonfirmasi kebenaran salah satu anggotanya menembak warga bernama Teyu Tabuni (20) di kepala bagian belakang.
Korban yang sebelumnya dikabarkan meninggal karena terjatuh dengan kepala membentur batu kali (versi polisi), akhirnya setelah melalui pemeriksaan menyeluruh oleh tim medis ditemukan sebuah proyektil peluru yang masih bersarang dikepalanya.
Hal demikian sebagaimana diakui Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Alfred Papare, SIK saat diwawancarai wartawan, usai mengunjungi keluarga korban yang melakukan pemblokiran jalan, di Jl. Sam Ratulangi Dok V Atas (kompleks SD Yapis, red), Distrik Jayapura Utara, pukul 12.30 WIT, Kamis (7/6) kemarin siang. “Saat ini kami sudah mengamankan anggota polisi pelaku penembakan berinisial “U” tersebut, lakukan pemeriksaan di Mapolda Papua. Kita sedang untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” kata dia.
Sementara kronologis kejadian menurut Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Alfred Papare, SIK penembakan bermula dari aksi pemalakan yang dilakukan oleh korban bersama dua rekan lainnya di salah satu kios kelontongan di kompleks SD Hikmah Yapis Dok V Atas.
Beberapa saat kemudian, polisi yang mendapat laporan masyarakat mendatangi ketiga korban kemudian melakukan penggeledahan yang berhasil menemukan 2 buah pisau dapur serta 1 tulang kasuari berbentuk pisau.
Korban Teyu Tabuni yang kebetulan digeledah membawa tulang kasuari, merasa tidak terima lalu berontak, dan berupaya melarikan diri dari aparat tersebut. Ketika korban lari, polisi berinisial U kemudian mengejar sambil melakukan penembakan sebanyak 3 (tiga) kali yang salah satunya mengenai kepala korban hingga korban terjatuh dan tidak berdiri lagi.
Para aparat yang berada di tempat kejadian pun langsung melarikan korban ke rumah sakit, namun korban meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Dok II Jayapura. “Laporan medis pun begitu (sudah meninggal) saat korban diterima di rumah sakit,” tutupnya. (Binpa)
Berita Populer
-
PapuaKini - Penangkapan Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Buchtar Tabuni dan dua orang pengikutnya tak akan pernah m...
-
Pangamat sepakbola dan mantan pemain Mandala Jaya, Marthin Rumere, mengatakan, target Persipura untuk meraih poin saat laga tandang ke Del...
0 komentar:
Posting Komentar