Berita Populer

Selasa, 29 Mei 2012

Kepsek SMUN I: Coret Seragam, Tanda Tak Bersyukur

PapuaKini — Meski pihak sekolah telah memberikan arahan kepada para siswa dan siswinya untuk mengambil langkah bijak, yakni lebih baik menyerahkan seragam sekolahnya kepada pihak yang membutuhkan,  namun himbauan tersebut  terkesan tidak dihiraukan.

Karena, dari pantauan Bintang Papua di SMUN 1, SMK 5 dan SMU Muhammadiyah Kota Jayapura, aksi coret-coret baju dengan spidol maupun pilox, dan bahkan pada rambutnya, tampak dilakukan dengan leluasa oleh siswa dan siswi yang baru lulus dari sekolah tersebut.

Anak-anak kecil hingga orang tua, tampak ikut berbahagia dengan memberikan coretan pada seragam kebanggaan selama tiga tahun menempuh pendidikan di tingkat SMU tersebut. Bahkan tampak juga seorang berseragam layaknya guru yang seakan merestui dengan memotret siswanya yang baru lulus.
Aksi coret baju tersebut, ada dilakukan di dalam lingkungan sekolah. Di Lingkaran Atas Abepura, tampak siswa-siswi langsung memenuhi jalan dan bergaya di tugu pendidikan untuk bergaya dan menunjukkan ke publik atas aksi coret baju yang dilakukan.

Kepala Sekolah SMUN 1 Kota Jayapura, Drs. Marthen Tanati saat ditemui Bintang Paua, Sabtu (26/5) mengatakan bahwa pencoretan baju seragam sekolah tersebut sebagai tindakan yang tidak terpuji.
“Bagi saya, sudah diumumkan kepada anak, kalau sampai coret, itu berarti tidak berterimakasih atas segala jerih lelah orang tua,” ungkapnya.

Tidak itu saja, pencoretan seragam tersebut, menurutnya tanda tidak bersyukur atas berkat dari Tuhan. “Pakaian itu lambang, berkat yang diberikan Tuhan kepada dirinya (para siswa/siswi, red). Kalau sampai dia lulus lalu pakaian itu dicoret-coret, terkesan bahwa berkat Tuhan hanya digores-gores begitu saja,” lanjutnya.

Menurutnya, para siswa/siswi sebaiknya berterimakasih, karena dengan pakaian seragam putih abu-abu tersebut ia bisa duduk di bangku sekolah. “Kalau dicoret, itu berarti bahwa selesailah apa yang dialami dan itu tidak berterimakasih,” ujarnya lagi.
Di SMUN 1 sendiri terdapat satu siswa yang tidak lulus, yakni dari jurusan IPS. Hal itu, menurutnya karena memang nilainya tidak memenuhi syarat untuk lulus.

Sedangkan yang meraih prestasi dengan nilai tertinggi adalah dicapai oleh Dwi Cahyo Husodo (Jurusan IPA) dengan rata-rata nilai akhir 9,2 dan dengan jumlah nilai akhir 55,4. capaian rata-rata nilai akhir yang sama (9,2) juga dicapai Riska Aristianti. Bedanya jumlah nilai akhir Riska yang masih dibawahnya, yakni 54,9.
Sementara itu pantauan Bintang Papua di SMA N 4 Jayapura, SMA N 2 Jayapura dan SMK N 3 Jayapura serta beberapa sekolah lainnya, aksi corat-coret memang tidak bisa dihindari.

Aksi corat-coret yang dilakukan siswa/siswi tersebut tidak hanya menggunakan spidol, tapi juga menggunakan stabillo dan cat semprot  atau Pylox. Bahkan tidak sedikitpun yang membiarkan rambutnya dipylox oleh  rekan-rekannya.

Selain aksi corat-coret, konvoi sepeda motor serta ada juga yang mengonsumsi minuman keras (Miras) juga masih terlihat dilakukan sejumlah siswa/siswi. Meskipun tidak dalam jumlah yang besar, namun beberapa siswa/siswi terlihat tidak menggunakan helm dalam konvoi tersebut. Akibatnya puluhan siswa/siswi langsung diamankan aparat kepolisian di Pos Polisi di depan Pelabuhan Porasko dan di depan Polresta Jayapura Kota.
Sejumlah sekolah seperti SMU N 4 Jayapura telah mengupayakan untuk mencegah terjadinya aksi corat-coret pakaian seragam dengan merazia spidol, stabillo maupun cat semprot (Pylox, red) yang dibawa siswa/siswi yang akan mendengarkan pengumuman, namun sejumlah siswa/siswi terlihat masih mencorat-coret pakaian seragamnya diluar dari halaman sekolah.
Meskipun demikian ada juga sejumlah sekolah yang dalam pengumuman akhir pekan kemarin, yang siswa/siswinya tidak melakukan aksi corat-coret  pakaian seragam diantaranya SMK N 1 Jayapura dan SMA Gabungan.
Sementara itu, di SMU Gabungan Jayapura pada pengumuman kelulusan UN tahun 2012 ini berbeda dimana para siswa yang dinyatakan lulus langsung memakai toga layaknya orang di wisuda, dan juga disematkan medali kelulusan oleh pihak sekolah.

Di SMK N 1 Jayapura, proses pengumuman kelulusan dilakukan sekitar pukul 16.00 WIT dan melibatkan orang tua siswa/siswi. Siswa/siswi Kelas XII yang akan mendengarkan pengumuman mengenakan jas sekolah serta membawa kado. Kado yang dibawa masing-masing siswa/siswi tersebut kemudian diberikan kepada orang tua dan guru mereka sebagai ungkapan terima kasih.

Aksi corat-coret juga tidak dilakukan oleh siswa/siswi SMA Gabungan Jayapura pada pengumuman kelulusan tahun ini. Pasalnya prosesi pengumuman yang dilakukan  di SMA Gabungan Jayapura sangat unik dan berbeda  dengan sekolah lainnya. Pengumuman dan penamatan siswa/siswi  di sekolah tersebut digelar di Aula SMA Gabungan serta siswa/siswinya yang mengikuti kegiatan semuanya mengenakan toga.
Sementara itu, dari pengumuman kelulusan tahun ini sejumlah sekolah mencapai kelulusan 100 persen diantaranya SMU N 4 Jayapura dan SMA YPK Kotaraja. Kepala Sekolah (Kepsek) SMU N 4 Jayapura, I Wayan Mudiyasa, S.Pd. M.Pd mengungkapkan bahwa dari 372 siswa/siswi dari SMU N 4 Jayapura yang mengikuti UN semuanya dinyatakan lulus.

Bahkan ada beberapa siswa/siswi kami yang memperoleh nilai rata-rata tertinggi di Kota Jayapura. Menurut Mudiyasa, siswa/siswinya yang meraih nilai rata-rata tertinggi antara lain untuk jurusan IPS terdapat 3 orang siswa/siswi yaitu Randi Saputra, Ari Asharti dan Rima Fitria yang ketiganya memiliki nilai rata-rata 51,60.
Selain itu untuk jurusan IPS, Mudiyasa menyatakan, untuk jurusan Bahasa, satu orang siswi SMU N 4 Jayapura  meraih nilai rata-rata tertinggi yaitu Nur Asti dengan nilai rata-rata 50,30. Bahkan nilai yang diraih oleh 4 siswa/siswi SMU N 4 Jayapura ini tidak hanya tertinggi di Kota Jayapura, tetapi tertinggi di Provinsi Papua.

“Sedangkan untuk jurusan IPA, nilai rata-rata yang tertinggi di sekolah kami diraih oleh Maya Pujowati dengan nilai rata-rata 54,30. Nilai yang diraih Maya Pujowati ini masuk dua (2) besar tingkat Provinsi Papua maupun Kota Jayapura,” tuturnya.(Binpa)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls