PapuaKini - Polri menyergap markas pelaku kerusuhan Waena, Papua. Dalam penyergapan itu, ada satu orang yang dilumpuhkan.
Kapolri Jendral Timur Pradopo menyebut penembakan dilakukan karena pelaku merampas senjata dan melawan.
"Ada senjata dua anggota Polri yang dirampas dan anggota lain melindungi karena sudah mengancam sehingga dilumpuhkan, itulah kejadiannya kurang lebih pukul 09.00 WIT," kata Timur ketika ditemui di Istana Presiden, Kamis (14/6).
Timur kemudian menceritakan kronologis penangkapan. Awalnya Polri menangkap tiga orang yang diduga pelaku kerusuhan di Papua.
Dari keterangan pelaku dan saksi-saksi kemudian dilakukan penyergapan oleh aparat gabungan Mabes Polri dan Polda Papua di suatu lokasi yang diduga salah satu markas pelaku kerusuhan.
Polri kemudian melakukan dialog namun akhirnya terjadi perampasan senpi oleh seorang pelaku. Aparat kemudian melumpuhkan pelaku karena mengancam keselamatan anggota Polri.
"Pelaku yang dilumpuhkan berinisial MT, dari tubuhnya ditemukan senjata api genggam dan 18 peluru," terang Timur.
Timur mengakui, usai penyergapan dan penembakan itu terjadi protes dan dinamika di Papua. "Dari penangkapan tadi memang ada dinamika masyarakat, saya minta masyarakat tetap tenang, masyarakat yang ada di Jayapura khususnya dan sekitarnya itu sudah dikuasai aparat keamanan Polda dibantu Kodam dan aparat intelijen."
Terkait laporan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman yang menyebut kelompok bersenjata sudah masuk kedalam kota di Papua, Timur mengaku sulit mendeteksi mereka.
"Kita membayangkan orang bersenjata ini bukan berarti dia tenteng senjata, kan. Apalagi kalau pakai celana pendek, itu bisa diselipkan dan tidak terlihat seperti kejahatan di Jakarta misalnya," tutup Timur.( Mein )
0 komentar:
Posting Komentar