PapuaKini - Aparat kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap pelaku penembakan terhadap warga Jerman, Dietmar Piepir Selasa ( 29/5/2012) lalu, mengingat dari sekian banyak kasus penembakan yang dalangnya OTK alias orang tak dikenal, Polisi belum bisa mengungkap secara transparan ke Publik siapa sebenarnya pelakunya, entah OTK di Timika, Puncak Jaya maupun yang ada di Kota Jayapura, termasuk di Pantai Base-G.
Ketua MRP Timotius Murib menyatakan, tidak terungkapnya kasus penembakan di ketiga daerah ini, sangat disesalkan MRP. “Sebagai masyarakat awam yang ada di MRP mewakili seluruh masyarakat adat Papua, kami sangat menyesalkan aksi- aksi penembakan yang terjadi di Papua dan tak dapat diungkap,” ujarnya kepada Bintang Papua, Minggu ( 3/6/2012)
Menurut Murib, aparat Kepolisian lebih mengetahui cara terbaik untuk mengungkap pelaku penembakan, namun dengan alat yang lengkap sekalipun, toh, pelakunya tak pernah diketahui. “ Kami sangat sesalkan hal ini. Bila demikian menunjukkan OTK lebih luar biasa,” katanya.
Ditegaskan, jangan aparat berpatokan pada keterangan saksi yang menyatakan orang yang melakukan penembakan berambut keriting dan berewok. “Saya tegaskan bahwa kesaksian semacam ini bukan satu satunya cara bagi Polisi untuk mengungkap fakta sesungguhnya, polisi mempunyai alat- alat canggih yang bisa digunakan dalam mengungkap kasus penembakan di Base- G, bukan hanya di Base saja, tetapi kasus serupa di Timika, Puncak Jaya juga harus diungkap,” sambungnya.
Ia berharap aparat dapat mengungkap Kasus penembakan ini, mengingat sebentar lagi Provinsi Papua akan menggelar Pilkada Gubernur, sangat disayangkan bila menjelang pilkada rakyat dihantui rasa ketakutan dan ketidaknyamanan. ALDP: Polisi Harus Jamin Rasa Aman Publik
Hal senada diungkapkan Yusman Conoras dari Aliansi Demokrasi untuk Papua( ALDP). Ia menyatakan, aparat kepolisian harus mengungkap kasus penembakan terhadap warga Jerman Dietmar Piepir. “Polisi sebagai alat negara mempunyai cara dan sangat mengetahui langkah langkah apa yang harus diambilnya bila berhadapan dengan kasus seperti penembakan,” ujar Yusman.
Dalam berbagai kasus penembakan yang terjadi di Papua, Polisi belum pernah mengungkap secara transparan pelaku penembakan. “Lantas penembakan yang sama terjadi lagi di Base- G Jayapura, kalau polisi tak dapat mengungkap kasus penembakan ini, maka akan menjadi tanda tanya, harus jelas,” ujarnya.
Menurut Yusman, Aparat kepolisian berkewajiban memberikan rasa aman kepada masyarakat, saat ini masyarakat Kota Jayapura merasa takut dan was was dengan kasus penembakan seperti ini, akhirnya rakyat mencari solusi sendiri. “Misalnya dengan tidak keluar rumah, jadi ada suatu ketidak nyamanan hingga rakyat cari metodenya sendiri, tidak keluar malam,” ujar Yusman Sabtu(2/6/2012) usai acara presentasi Penelitian AJI. Dikatakan, bagaimanapun caranya yang namanya sebuah kasus penembakan, polisi adalah aparat yang paling mengetahui, sebab polisi punya cara sendiri dan mengetahui langkah langkah apa yang harus dilakukan untuk mengungkap kasus penembakan.
Ia menambahkan, yang terpenting adalah polisi harus bisa menjaga keamanan, khususnya menciptakan rasa aman Publik, itu yang pertama harus dilakukan.(Binpa)
Berita Populer
-
PapuaKini - Penangkapan Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Buchtar Tabuni dan dua orang pengikutnya tak akan pernah m...
-
Papuakini - Pasca kekalahan menyakitkan kontra Persija Jakarta pekan lalu, Jumat (18/5) sore nanti, tim mutiara hitam, Persipura Jayapura ...
-
Pangamat sepakbola dan mantan pemain Mandala Jaya, Marthin Rumere, mengatakan, target Persipura untuk meraih poin saat laga tandang ke Del...
-
PapuaKini - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua periode 2012-2017 Alex Hesegem SE dan Ir.Marthen Kayoi MM, ...
0 komentar:
Posting Komentar