PapuaKini - Mako M Tabuni yang menyandang sebagai Ketua I Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (KNPB), tewas ditembak Polisi saat hendak ditangkap di Pertigaan Pangkalan Ojek dekat Kampus Universitas Cenderawasih Waena Jayapura, Kamis 14 Juni sekitar 09.30 WIT.
Akibatnya, ratusan massa pendukung KNPB mengamuk lalu membakar sejumlah ruko dan puluhan kendaraan bermotor. Massa juga menganiaya 4 warga dengan parang. Namun, Kapolda Papua Irjen Pol BL Tobing membantah ada warga yang tewas.
‘’Saya tegaskan lagi, tidak ada warga yang tewas, jika Indra Karangin sebelumnya dikabarkan tewas, saya klarifikasi lagi itu salah, dia memang diparang dan dibacok di leher dan pipi kiri serta tangan kiri hampir putus dan kondisinya saat ini kritis dan sedang dioperasi di Rumah Sakit Dian Harapan Waena,’’jelas Kapolda kepada wartawan.
Menurutnya, ada empat warga yang terluka parah termasuk Indra Karangin, saat massa pendukung KNPB mengamuk, dan mereka kini sedang dirawat disejumlah rumah sakit di Jayapura. ‘’Selain melukai empat warga, massa juga membakar puluhan sepeda motor, 4 mobil dan 5 ruko disekitar lokasi penangkapan Mako Tabuni,’’ucapnya. Kata Kapolda, warga yang kondisinya kritis dianiaya, bukan hanya di lokasi penembakan Mako Tabuni, tapi juga di sekitar Expo Waena. ‘’Massa yang mengamuk dan membakar bukan hanya di tempat penangkapan Mako tapi juga di Waena Expo ruas jalan utma menuju Bandara Sentani,’’paparnya.
Kronologis
Mengenai kronologis kejadian, jelas Kapolda, pihaknya mengetahui Mako Tabuni di Pangkalan Ojek depan Kampus Uncen. Lalu anggota melakukan pendekatan kepada Mako Tabuni untuk menyerah. “Tapi Mako Tabuni tidak bersedia menyerah, ia malah melawan dan sempat terjadi duel, bahkan nyaris merampas senjata anggota. Ia kemudian ditembak untuk melumpuhkan di bagian kaki,’’ujarnya.
Setelah ditembak, ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit terdekat yakni Dian Harapan, namun tepat pukul 10.00 WIT Mako Tabuni tewas. ‘’Setengah jam setelah ditembak, Mako Tabuni tewas,’’ucapnya.
Mengetahui, Mako Tabuni tewas, para pendukung KNPB kemudian marah dan mulai membakar Ruko dan kendaraan yang ada disekitar lokasi penangkapan. ‘’Amuk massa ini membuat warga takut dan meninggalkan kendaraannya untuk menyelamatkan diri ke dalam rumah, saat itulah massa melakukan pembakaran,’’ tandasnya. Sedangkan Polisi baru tiba di TKP setelah setengah jam aksi anarkis massa berlangsung.
Dari pantauan langsung, warga yang ada di sekitar lokasi kejadian, saat ini memilih mengungsi karena takut ada serang balik dari massa KNPB. Wartawan Tempo Cunding Levi dan Wartawan KBR68 H Lita yang tinggal disekitar lokasi juga memilih mengungsi k Pusat Kota Jayapura. Adapun mobil yang dibakar sebanyak 6 unit,Mobil, dan motor 26 unit. Setelah massa dipukul mundur, polisi kemudian melakukan penyisiran di Asrama Mahasiswa. Lalu ditemukan :
- 2 parang)
- 2 buah senapan angin)
- 1 buah bom mlotov)
- 1 buah golok)
- 4 buah pisau)
- 40 buah anak panah)
- 5 buah busur)
- 5 Buah ketapel)
- 10 buah tas gendong)
- 1 Buah Pasang Sepatu PDL
- 1 buah Bendera KNPB (1 x 2 meter))
- 8 buah pasang pakaian loreng & 1 buah baju Loreng (disuduk kanan terdapat gambar bendera BK dengan disablon))
- 1 buah Borgol)
- 1 buah Pipa besi)
- 2 Buah Bendera BK ( 1x1,5 Meter & 10 x 20 cm))
- 3 buah Kampak)
- 2 buah cerulit)
- 1 buah Buku yg berjudul Tindakan Pilihan Bebas)
- 3 buah Laptop, 2 buah Hardis & 1 buah Kamera Dizital)
- 1 Buah Baret Hijau)
- 1 Buah Noken)
- 3 Buah Petasan Roket)
- 1 buah pakaian Loreng TNI-AD pangkat Prada (An. Anton Siswa Secata))
- Sekitar 30 buah Dokumen KNPB
- 1 Buah bendera Autralia (0,5 x 1,5 Meter),)
100 orang yang diamankan di Rusunawa akan dibawa ke Mapolresta Jayapura guna dimintai keterangan.(jir/mir/mdc/don/l03)
Data Korban yang Dianiaya
1. Indra Parangin
2. Jaffar Marzuki
3. Abdul Azis
4. Endi Karapa ( binpa )
0 komentar:
Posting Komentar