PapuaKini - Serangkaian kasus penembakkan misterius yang terjadi di Kota Jayapura dan beberapa daerah bukan visi perjuangan Papua merdeka, akan tetapi itu merupakan kasus kriminal murni yang sengaja mengacaukan ketertiban masyarakat, atau kehidupan masyarakat berbangsa dan bernega di Papua. Hal itu dikatakan oleh Komandan Koteka West Papua,”Roberthus Takimai, Kerpada wartawan Media ini, kemarin, di Jayapura. “Perjuangan Papua merdeka bukan dengan cara kekerasan, terutama dengan cara penembakkan mistrius ini,”Jelas Komandan.
Ia juga meminta kepada pihak kepolisian agar mengungkap kasus penembakkan misterius di Papua ini, karena itu merupakan kasus kriminal murni yang mengancam kehidupan masyarakat yang penuh damai di Papua ini,
“Kalau, penembakkan misterius ini, apabila dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka, berarti itu telah menyalahi visi perjuangan Papua Merdeka, yakni perjuangan kemerdekaan papua dengan damai, tanpa melalui kekerasan,”jelas Robert.
Akan tetapi, apabila penembakkan misterius ini, dilakukan oleh pihak keamanan berarti, pihak keamanan dengan sengaja mengacaukan situsi keamanan di tanah papua, sehingga oknum keamanan tersebut agar segera ditindak sesuai dengan koridor hukum yang berlaku,”Kata Takimai.
Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah Daerah dan pemerintah Pusat agar segera meninjau dan mengklarifikaksi terhadap kasus penembakkan misterius yang marak terjadi di Papua, agar ketertiban dan kemanan masyarakat di Papua tetap terjamin, Kemudian, ia juga menepis adanya isu yang berkembang dimasyarakat bahwa, maraknya penembakkan misterus di Papua ini dilakukan oleh warga masyarakat Papua yang bersenjata adalah tidak benar, karena masyarakat Papua tidak memiliki persenjataan yang modern, dan juga Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka juga tidak benar, akan tetapi semuanya dilakukan oleh oknum pengacau situsi keamanan, Jelas Robert.
Serhingga, kalau memang pihak kepolisian tidak bisa mengungkap kasus penembakkan misterius di Papua dengan cepat, akurat, dan terpercaya, berarti, pihak kepolisian sengaja mau mengacaukan situasi keamanan di papua yang penuh damai, atau ada motif tertentu yang sengaja diciptakan oleh pihak keamanan sehingga hal ini patut dipertanyakan,”Kata Robert.
Karena itu, ia minta kepolisian dapat menunjukkan profesionalisme untuk mengungkap kasus ini, sebab selama ini kasus demi kasus terjadi yang terjadi di papua, tidak pernah ada kejelasan pengungkapan kasus oleh pihak kepolisian, apalagi dengan kasus penembakkan misterius yang marak terjadi dibekang ini,”Kata Takimai.
Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah pusat, dan pemerintah propinsi papua agar segera melihat, mengamati dan meninjau kasus penembakkan ini, sebab perjuangan kemerdekaan orang Papua bukan dengan cara kekerasan akan tetapi perjuangan Papua dengan visi, yakni merebut kemerdekaan damai, yang dijiwai dengan aman, damai, dan tenang.
“Penembakkan misterius dan liar ini, bukan perjuangan kami orang Papua, akan tetapi itu ada oknum pengacau keamanan yang sengaja menciptakan konflik di Tanah Papua, sehingga jangan dilakukan pembiaran terhadap mereka yang onar ditengah-tengah masyarakat”Ujar Robert.
Selain itu, ia juga tidak setuju dengan adanya Penangkapan terhadap Ketua Komite Nasional Papua Barat, Buchtar Tabuni, sebagai dahlan dari serentatan kasus penembakkan Misterius di Papua, sebab ia tidak memiliki persenjataan yang jalan menembak masyaraklat Papua yang tidak berdosa ini, karena itu, buchtar dibebaskan, “Kalau buchhar ditahan berarti pihak kepolisian sedang menghelabui penembakkan yang dilakukan oleh pihak kepolisian itu sendiri,”Tegas Robert.
Kalau negara ini jujur, pihak asing sebagai independent dalam menyelesaikan berbagai kasus di Papua secara damai, tanpa melalui kekerasan,”jelas Komandan Koteka sona damai.(Binpa)
Berita Populer
-
PapuaKini - Penangkapan Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Buchtar Tabuni dan dua orang pengikutnya tak akan pernah m...
-
Pangamat sepakbola dan mantan pemain Mandala Jaya, Marthin Rumere, mengatakan, target Persipura untuk meraih poin saat laga tandang ke Del...
0 komentar:
Posting Komentar